Kota
Batu yang masih termasuk wilayah Malang, kini semakin banyak dikunjungi
para wisatawan seiring dengan tumbuhnya beberapa tempat wisata di kota
yang terkenal dengan apelnya. Tak sedikit para pengunjung dari luar kota
yang menghabiskan saat weekend atau holiday dengan berdiam diri di kota Batu. Ketika tim wisatakuliner.com
berada di kota Malang, kami pun juga menghabiskan sehari penuh berada
di Kota Apel ini. Setelah seharian kami mengunjungi beberapa tempat
wisata, kami pun melanjutkan dengan mencari beberapa tempat kuliner.
Salah satu kuliner Kota Batu yang ingin kami singgahi yaitu “Ketan Bu Siami”, lokasinya tak jauh dari Alun-Alun Kota Batu.
Ketika
kami tiba di Alun-Alun Kota Batu, malam sudah gelap, lampu-lampu sudah
menyala menggantikan sinar matahari yang telah pergi. Dinginya udara
malam Kota Batu mulai berhembus, membelai siapa saja yang tengah berada
di luar rumah. Sambil menikmati tenangnya malam itu, kami pun mampir ke
Warung Ketan Bu Siami yang ada di pojok Timur-Selatan Alun-Alun Batu.
Warungya berada di deretan paling depan di sebuah sentra makan. Ketika
kita masih berada di ujung jalan, warungnya sudah terlihat begitu jelas.
Warung Bu Siami yang cukup kecil dan sederhana ini hanya menyediakan menu ketan sebagai camilan
dan beberapa jenis minuman hangat maupun dingin. Ketan ini merupakan
salah satu makanan khas Kota Batu, orang-orang biasa menyebutnya dengan
ketan bubuk. Setelah mengambil tempat duduk, kami pun langsung memesan
ketan bubuk dan segelas teh hangat. Tak lama kemudian ketan bubuk sudah
tersaji di atas meja beserta teh hangatnya.
Ketan
bubuk adalah beras ketan putih yang dikukus dan disajikan bersama
kelapa parut yang tidak terlalu tua dan campuran bubuk kedelai.
Penampilan ketan bubuk ini memang sangat sederhana, tapi makanan ini
sudah menjadi salah satu makanan khas Kota Batu dan sudah ada sejak
tahun 1967an. Hingga kini, para penggemar makanan yang satu ini masih
cukup banyak, baik yang berasal dari kota Batu maupun yang berasal dari
luar kota.
Menikmati
hangatnya ketan yang berpadu dengan kelapa parut dan campuran bubuk
kedelai memang memberi kenikmatan tersendiri. Apalagi sambil ngobrol dan
menikmati keindahan malam di Alun-Alun Kota Batu. Malam semakin larut
dan udara kota Batu semakin bertambah dingin, tapi suasananya masih
tetap ramai dengan ketenangannya. Mengingat masih banyak yang kami
kerjakan esok hari, kami pun memutuskan untuk kembali ke penginapan.
Tapi kalau masih ingin menikmati ketan bubuk ini sambil bersantai sampai
pagi, Anda tidak perlu takut diusir oleh penjualnya, karena warung ini
buka 24 jam non-stop. Warung ketan ini dikelola oleh anggota keluarga Bu
Siami, selain di tempat ini ada juga yang berlokasi agak ke barat yang
dikelola oleh saudaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar